Once Upon a Time in
Palembang
Edisi Hunting Makanan Enak
Lahir dari Ayah
berdarah Padang dan Ibu dari Palembang tentunya
lidah ane menjadi terbiasa dengan kuliner khas daerah tersebut, meski ane
tinggal di Bogor, kekayaan kuliner dari Palembang tetap membuat ane ngeces ha..ha..
Once upon a time ane
pernah liburan selama satu bulan di Palembang mengelilingi keindahan kota
diatas sungai yang terdiri dari bagian hulu dan ilir. Pengalaman selama satu
bulan itu benar-benar berbekas dalam ingetan ane, terutama karena saat itu ane
jadian ama cowok Palembang ha..ha.. sempet-sempetnya coba?
Selain berbagai obyek
wisata menarik di Palembang, yang ane rasakan paling seru adalah kegiatan
berburu makanan khas Palembang n satu lagi adalah berburu baju jambi di pasar
16 ilir, yaitu pasar fashion yang menjual produk sisa ekspor ataupun pakaian
bekas yang masih layak pakai n bagus, seru banget lah karena asal giat, rajin n
sabar pasti ketemu deh tuh ama pakaian dengan model bagus n harga murah meriah
ha..ha..
Sekarang ane mau share
tentang kuliner Palembang kepada ilhamers, biar ilhamers gak cuma tahu kalo
Palembang itu makanan khas-nya hanya Pempek, karena masih banyak makanan khas Palembang
yang bikin melayang (masasih?.com)
Check this out!!
Pempek
Tetap ya pempek itu
populer sangat di Palembang. Jenisnya beragam ada lenjer, pempek telor ada yang
besar dan ada yang kecil, adaan, godo-godo, kulit, pistel, keriting. Terbuat
dari campuran tepung sagu dan ikan yang dihaluskan, dibentuk menjadi satu
adonan yang direbus kemudian digoreng lalu disiram cuko terbuat dari air, gula
merah, cuka/asam, cabe yang dihaluskan, bawang putih dan penyedap. Bahkan masyarakat kota Palembang ini selalu
punya stok cuka di rumahnya. Sarapan pagi aja mereka makan pempek, bikin bala-bala pun disana disebut dengan pempek
godo-godo. Kadang ada tukang pempek entah itu anak-anak atau wanita tua yang
keliling dengan keranjang berisi aneka pempek dengan harga 1000-2000 rupiah dan
rasanya lumayan enak.
Di restaurant atau tempat makan selalu saja tersedia
aneka pempek diatas meja, dengan bentuk kecil yang bisa dinikmati oleh
pengunjung selama mereka menunggu makanan pesanan mereka keluar.
Ada lagi jenis Pempek
yang disebut Pempek Panggang. Pempek ini berbentuk bulat dan adonannya langsung
dibakar diatas bara, kemudian setelah matang pempek tersebut dibelah menjadi
dua tidak sampai putus dan celahnya diisi dengan campuran kecap, ebi kering
yang sudah dihaluskan, cabe rawit. Rasanya wuiiiiihhhh.. lemak nian!!
Satu hal menarik yang
ane rasakan, entah kenapa walaupun di daerah lain banyak pedagang Pempek yang
asli orang Palembang, tapi rasa Pempek yang mereka jual tetap aja gak bisa
menyamai rasa Pempek yang ada di Palembang. Garuk-garukkepalamodeon#
Cemilan favorit ane
nih. Terbuat dari daging ikan tenggiri yang dihaluskan, dicampur dengan sedikit
tepung sagu, daun bawang dan santan, kemudian dibungkus dengan daun pisang dan
dibakar hingga matang, bisa dimakan dengan sambel kacang ataupun cuko.
Martabak India/HAR
Nah ini dia salah satu
yang khas dari Palembang n favorit ane, 5 hari berturut-turut aja makan
martabak Har, dijamin timbangan naik 2 kg ha…ha. Ada sedikit perbedaan dari
martabak Har dengan martabak telur yang biasa kita temui, dalam satu adonan
berisi 2 butir telur yang diceplok, itu untuk satu porsi dan disiram dengan
kuah kari kental berisi potongan kentang dan daging, ditambah dengan acar rawit
di mangkuk kecil menambah kenikmatan maratabak ini. Untuk ilhamers yang porsi
makannya sauprit, satu porsi bisa untuk berdua loh. Martabak Har ini bisa dijumpai hampir di
setiap Ruko yang berada di kawasan Jl. Jend. Sudirman Palembang.
Model, Tekwan, Celimpungan, Lenggang
Empat sekawan ini juga merupakan makanan kuliner Palembang dengan adonan
yang sama dengan adonan pempek tapi dengan kreasi berbeda yang tak kalah enak
dengan pempek dengan cuko
Yang pertama Model, terbuat dari adonan pempek yang diisi dengan tahu
putih, direbus dan disajikan dengan kuah yang mirip dengan kuah baso, dengan
bawang goreng, daun bawang seledri dan dimakan dengan sambal rawit.
Selanjutnya Tekwan, berupa adonan sagu dan ikan yang dibentuk bulat
kecil, kemudian direbus dan disajikan bersama soun, potongan jamur kuping,
sedap malam dan bengkoang, bawang goreng, daun bawang seledri, yang dikasih kuah mirip baso dan dimakan
dengan sambal rawit.
Celimpungan, adonannya serupa dengan adonan tekwan hanya saja disiram
dengan kuah kuning bersantan.
Lenggang. Ini dia salah satu kuliner unik dari Palembang, terbuat dari
adonan pempek ukuran kecil yang dicampur dengan telur yang dikocok, kemudian
ditaruh dalam mangkuk takir terbuat dari daun pisang, lalu dibakar di atas
bara. Bisa juga mencampur potongan pempek lenjer dengan kocok telur kemudian
digoreng dalam wajan. Disajikan dengan mi basah, cuka dan ebi yang dihaluskan.
Makan nasi panas-panas dengan pindang iga, pastinya nikmat. Pindang Iga
terdiri dari potongan iga sapi yang dicampur dengan bumbu-bumbu yang dirajang
kemudian direbus.
Pedas, manis, asam, asin, segar itulah paduan rasa dari Sambal Mangga
dan sambal Gandaria, yang merupakan salah satu kuliner khas Palembang. Biasanya
ane makan sambel ini saat lauknya fillet ikan gabus goreng, dan ikan seluang
goreng. Ikan seluang ini hanya banyak tersedia di daerah Palembang atau
Kalimantan, dan rasanya enak n crunchy banget bisa dimakan sampe ke
tulang-tulangnya loh ilhamers.
Rujak mie, pastinya isinya bukan buah-buahan seperti rujak yang biasa
kita makan, tapi rasanya gak kalah segar loh. Terdiri dari potongan adonan
pempek, mie, bihun, tahu goreng, timun iris, kacang tanah goreng, toge, ebi
halus yang disiram dengan cuko pempek.
Keduanya khas Palembang dan terbuat dari Durian loh. Tempoyak adalah
daging buah durian yang diasamkan/di fermentasi. Tempoyak digunakan dalam menu
masakan pepes ikan, dan kadang juga ditumis saja dengan cabe sebagai sambel dan
dimakan dengan ikan teri atau ikan goreng. Ibu ane kadang mencampur tempoyak
waktu bikin pindang ikan. Rasanya?? Wuiihhhh kaya n unik!! Gak semua orang suka
dengan tempoyak tapi biasanya sih kalau doyan makan durian, pasti doyan
tempoyak. Keunikan rasa tempoyak tidak langsung membuat lidah orang yang
pertama kali mencicipinya beradaptasi. Tapi kalau sudah diterima lidah, makan
dengan menu tempoyak dijamin nambah terus ilhamers. Gak kenyang-kenyang
ha..ha..
Sementara lempok pada dasarnya dodol durian khas Palembang, namun
perbedaan yang paling terasa adalah dodol durian lain merupakan campuran tepung
beras, gula dan durian, namun lempok hampir 100% bahannya adalah daging durian
yang dicampur dengan gula sebagai pengawet alami dan menambah rasa legit dan
manis pada lempok.
Mie Celor
Di Aceh ada Mie Aceh, di Bandung ada Mie Kocok, di Bogor ada Soto Mie,
Di Palembang??? Ada Mie Celor pastinya.. Mie Celor merupakan campuran mi besar
dan tauge yang diseduh dengan air panas kemudian disiram dengan kaldu udang
bersantan yang kentan, disajikan dengan irisan telur rebus, bawang goreng, daun
bawang seledri, dan tentunya potongan udang rebus.
Es Kacang Merah dan Kue-Kue Khas Palembang
Es Kacang Merah adalah jenis minuman khas Palembang terdiri dari kacang
merah yang dimatangkan dicampur dengan es serut dan disiram dengan sirup merah,
rasanya manis dan segar.
Kue-kue khas Palembang terdiri dari banyak jenis tapi yang populer
adalah sarikaya yang dimakan dengan ketan, maksuba dan juga kue 8 jam, n konon
sesuai dengan namanya kue ini dimasak selama delapan jam. Ciri khas kue –kue
khas Palembang tersebut mempunyai rasa manis yang sangat uhhhmmm apa ya
namanya?? Kalo kata orang sunda giung he..he.. jadi biarpun cuma sepotong
dijamin ilhamers merasa kenyang setelah menyantap kue-kue tersebut, tapi jangan
khawatir rasanya sangat enak.